Perusahaanini merupakan home industri yang bergerak di bidang pangan, dengan modal awal berskala kecil dan merupakan usaha turun temurun dari orang tua. Perusahaan ini didirikan sejak tahun 1960, dan mulai berkembang pada tahun 2000, yang dipimpin oleh Teguh Herlambang yang merupakan generasi penerus kedua. Kacangtanah, lanjutnya, setelah digoreng sudah ditumbuk kasar terlebih dahulu. Sehingga saat ada yang memesan, sudah tak membutuhkan waktu lama untuk mengulek bumbunya. "Pertama, ulek dulu cabe, kencur dan bawang putihnya. Setelah halus, masukkan kacang tanah yang sudah ditumbuk tadi secukupnya, ulek lagi, lalu masukkan air asam sedikit. Berikutini hasil pencarian mobil terkait Perusahaan Yang Sangat Membutuhkan Karyawan yang diterbitkan tanggal 26 Maret 2015 : Explorasi Kerja 2015 Perusahaan transportasi dan travel/tour di jakarta sedang membutuhkan banyak tenaga karyawan yg akan ditempatkan dalam posisi sbb: Vay Tiền Nhanh. RENCANA BISNIS BUBUK KENCUR MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE ENTREPRENEUR DI BOGOR KAMIL SARAGIH DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rencana Bisnis Bubuk Kencur Melalui Pendekatan Cooperative Entrepreneur di Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, September 2014 Kamil Saragih NIM H34100158 ii ABSTRAK KAMIL SARAGIH. Rencana Bisnis Bubuk Kencur Melalui Pendekatan Cooperative Entrepreneur di Bogor. Dibimbing oleh LUKMAN M. BAGA. Rencana bisnis memuat informasi-informasi penting yang menunjukkan suatu bisnis akan dijalankan serta mengidentifikasi masalah potensial. Kencur merupakan komoditas pertanian yang memiliki potensi bisnis yang cerah. Perencanaan bisnis pengolahan kencur ini berbasis wirakoperasi dengan bekerjasama dengan petani sebagai penghasil bahan baku. Hasil produksi merupakan kencur segar yang kemudian diproses menjadi bubuk. Konsep ini memberikan pengaruh positif terhadap hasil produksi komoditas kencur serta sangat bermanfaat kepada petani kencur. Target pasar produk ini adalah pasar ekspor dengan tujuan Negara Jerman. Harga jual dari kencur bubuk adalah Rp252 000 atau USD Pada perencanaan bisnis ini, dilakukan 2 analisis, yaitu analisis keuangan dan keuangan. Analisis keuangan mencakup NPV , Net B / C , IRR , dan Payback Period PP . Sedangkan analisis non keuangan terdiri dari aspek pasar, aspek operasional , dan organisasi dan sumber daya manusia. Kata kunci kencur, rencana bisnis, wirakoperasi ABSTRACT KAMIL SARAGIH. Galanga Powder Business Plan with Cooperative Entrepreneur Aproaches in Bogor. Supervised by LUKMAN M. BAGA. Business plan contains the important informations that shows that a business will be operated and identifies the potential problems. Galanga is one of the algriculture commodity that has prospective business potency. Galanga processing business plan is based on the cooperative enterpreneur and cooperated with the local farmers as the sources suppliers. The product of this process is the fresh galanga which is then processed to be powder. This concept gives the positive influence to the galanga commodity products and is very beneficial for the galanga farmers. The targeted market for this product is the export market with Germany as the destination. The selling price of this galanga powder is or USD There are 2 analysis on this business plan, financial analysis and non-financial analysis. Financial analysis involves NPV, Net B/C, IRR, and Payback period PP. Whereas the non-financial analysis consist of market aspect, operational aspect, and human resource and organitational. Keywords business plan, cooperative entrepreneur, galanga iii RENCANA BISNIS BUBUK KENCUR MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE ENTREPRENEUR DI BOGOR KAMIL SARAGIH Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN iv vi vii PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2013 ini ialah rencana bisnis, dengan judul Rencana Bisnis Bubuk Kencur Melalui Pendekatan Cooperative Entrepreneur di Bogor. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Lukman M. Baga, MAEc selaku pembimbing. Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada staf Balitro, staf Pusat Studi Biofarmaka, staf Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, serta para petani dan pihak-pihak yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, seluruh keluarga, teman-teman atas segala dukungan, doa, dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, September 2014 Kamil Saragih vii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN ix 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 4 Tujuan Penelitian 5 Manfaat Penelitian 5 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian 5 TINJAUAN PUSTAKA 6 KERANGKA PEMIKIRAN 7 Kerangka Pemikiran Teoritis 7 Wirakoperasi Cooperative Entrepreneur 7 Rencana bisnis 8 Rencana Produk 8 Strategi dan Rencana Pemasaran 9 Rencana Operasional Produksi 9 Perencanaan Lokasi dan Tata Letak 10 Teknologi 10 Rencana Organisasi dan Sumberdaya Manusia 10 Koperasi 10 Kerangka Pemikiran Operasional METODE PENELITIAN 16 17 Waktu Lokasi Penelitian 17 Jenis dan Sumber Data 18 Metode Pengumpulan Data 18 Metode Analisis Data 18 GAMBARAN UMUM LOKASI USAHA 22 RENCANA BISNIS 22 Rencana Produk 22 viii Rencana Pemasaran 23 Market Selection 23 Marketing Mix Development 23 Rencana Operasional 24 Rencana Organisasi dan Sumber Daya Manusia 34 Aspek Legal dan Ruang Lingkup Pengembangan Usaha 34 Struktur Organisasi 34 Rencana Kerjasama Kooperatif 38 Hasil Kajian Pendekatan Wirakoperasi 47 SIMPULAN DAN SARAN 49 Simpulan 49 Saran 49 DAFTAR PUSTAKA 49 LAMPIRAN 51 ix DAFTAR TABEL 1Produksi tanaman biofarmaka di Indonesia tahun 2008-2012 2 Luas panen, produksi, dan produktivitas kencur di Indonesia tahun 2012 3 Kebutuhan bahan baku per bulan 4Standar mutu simplisia kencur menurut SNI 5 Penentuan gaji dan upah 6 Matriks hubungan antara pihak yang terkait 7 Rincian biaya investasi 8 Rincian biaya penyusutan 9 Tabel biaya operasional 10 Rincian biaya operasional tahun berikutnya 11 Modal awal usaha tahun pertama 12 Harga pokok produksi 13 Break even point tahun pertama 14 Break even point tahun berikutnya 15 Tabel perbedaan hasil pendekatan wirakoperasi dan tanpa wirakoperasi 2 2 29 33 38 39 42 42 44 44 45 45 46 46 48 DAFTAR GAMBAR 1 Alur tata cara ekspor 2 Kerangka pemikiran operasional penelitian 3 Kencur bubuk dan label 4 Mesin perajang kencur 5 Mesin vacuum cabinet dryer 6 Mesin diskmill 7 Mesin vacuum packaging 8 Plastik kemasan vakum 9 Alat conveyor pendeteksi logam 10 Tata letak bangunan usaha 11 Diagram alir pengolahan kencur bubuk 12 Struktur organisasi koperasi kencur makmur 13 17 23 25 26 27 27 28 28 29 32 35 DAFTAR LAMPIRAN 1 Proses produksi 2 Rincian biaya investasi komponen biaya mesin dan peralatan produksi 3 Rincian biaya investasi komponen biaya alat dan furnitur perkantoran 4 Rincian biaya investasi komponen biaya bangunan dan infrastruktur 5 Asumsi komponen biaya investasi 6 Rincian biaya tetap komponen biaya upah tenaga kerja tetap 7 Rincian biaya tetap komponen biaya utility 8 Rincian biaya tetap komponen biaya administrasi perkantoran 9 Asumsi komponen biaya tetap 51 53 53 54 54 55 55 55 56 x 10 Rincian biaya variabel komponen biaya pengemasan tahun pertama 11Rincian biaya variabel komponen biaya pengemasan tahun berikutnya 12 Rincian biaya variabel komponen biaya solar mesin 13 Asumsi komponen biaya variabel 14 Penjualan perusahaan 15 Penerimaan petani/kg 16 Laporan arus kas proyeksi lima tahun dalam Rp000 17 Laporan laba rugi proyeksi lima tahun dalam Rp000 18 Laporan arus kas di tahun pertama dalam Rp000 19 Laporan laba rugi tahun pertama dalam Rp000 56 56 57 57 57 58 59 60 61 63 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Biofarmaka merupakan tanaman herbal yang berkhasiat obat. Berbagai macam tanaman obat dapat tumbuh di Indonesia yang sering digunakan untuk pengobatan alternatif. Tanaman biofarmaka memiliki prospek bisnis yang cerah baik di dalam maupun luar negeri. Peluang pengembangan biofarmaka cukup besar, baik untuk pasar domestik maupun untuk ekspor. Kebutuhan dalam negeri setiap tahunnya meningkat sebagaimana tercermin dari pertumbuhan jumlah industri biofarmaka di Indonesia. Tanaman biofarmaka yang memiliki potensi pengembangannya cukup besar adalah kencur, jahe, lengkuas, dan kunyit, terutama untuk bahan minuman dan obat-obatan. Biofarmaka sebagai komoditas pertanian dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Perbedaan dari ketiga golongan obat dengan bahan alami tersebut terletak pada tingkat pembuktian khasiat empirical based herbal medicine adalah obat bahan alam yang disediakan secara tradisional, misalnya dalambentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut dan digunakan secara tradisional Lestari 2007. Obat herbal terstandar merupakan obat yang berbahan alami yang berbentuk ekstrak dengan bahan baku dan proses pembuatan yang telah memenuhi standar. Obat jenis ini harus melawati uji praklinis seperti uji toksisitas keamanan, batas kisaran dosis, famakodinamik manfaat dan teratogenik keamanan terhadap janin. Fitofarmaka merupakan peningkatan kelas dari obat herbal terstandar dengan bahan baku dan proses pembuatan yang telah memenuhi standar. Arah pengembangan tanaman obat ditujukan untuk pemenuhan industri dalam negeri, farmasi, kosmetika, industri rumah tangga, jamu gendong, dan ekspor. Pemenuhan permintaan harus di respon dengan baik melalui produksi kencur yang berkualitas dan berkelanjutan. Pengembangan tersebut juga memperhatikan peluang pasar, potensi areal pengembangan, teknologi yang tersedia, kondisi saat ini, dan permasalahan yang ada. Tanaman kencur salah satu sebagai tanaman obat mempunyai kegunaan tradisional dan sosial cukup luas dalam masyarakat Indonesia. Produk utama kencur adalah rimpangnya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat nabati tradisional. Kencur memiliki manfaat sebagai obat radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi, masuk angin, sakit kepala, batuk, diare, menghilangkan darah kotor, memperlancar haid, mata pegal, keseleo, dan menghilangkan lelah. Sebagai jamu, masyarakat mengenalnya dengan nama beras kencur. Kencur berpotensi untuk dibudidayakan di Indonesia, karena tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi. Sebagai tanaman obat, kencur sangat dibutuhkan oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif pengobatan. Kebutuhan akan kencur ini akan memberikan dampak terhadap permintaan dari konsumen. Tanaman kencur ini merupakan produk pertanian yang memiliki nilai ekonomi sehingga produksi akan terus dilakukan untuk 2 memenuhi kebutuhan dari masyarakat maupun industri. Produksi kencur dan tanaman biofarmaka lain dapat dilihat pada Tabel berikut Tabel 1 Produksi tanaman biofarmaka di Indonesia tahun 2008-2012 Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 Kg Laos/ Lengkuas Kg 154 963 886 122 181 084 107 734 608 94 743 139 114 537 658 50 092 846 59 332 313 58 961 844 57 701 484 58 186 488 Jahe Kencur Kunyit Kg Kg 38 531 160 43 635 311 29 638 127 34 016 850 42 626 207 23 740 105 36 826 340 26 671 149 24 105 870 44 085 151 Sumber Badan Pusat Statistik 20131 Data diatas menunjukkan produksi kencur di Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun 2008-2012. Dari tahun 2008 hingga 2009, produksi kencur mengalami peningkatan dan menurun lagi pada tahun berikutnya yaitu tahun 2010. Setelah mengalami penurunan yang cukup drastis, produksi kencur mengalami kenaikan hingga tahun 2012. Data Badan Pusat Statistik BPS tahun 2012 menunjukkan luas panen di Indonesia komoditas kencur sebesar ribu hektar. Luas panen yang paling tinggi berada di provinsi Jawa Barat dengan luas 577 hektar. setelah Jawa Barat, luas panen terbesar kedua berada di Jawa Tengah dengan luas 551 hektar. Sekalipun luas lahan di Jawa Barat lebih luas dibandingkan Jawa Tengah, produksi di Jawa Barat lebih rendah dibandingkan di Jawa Tengah. Hal ini disebabkan produkrivitas di Jawa Barat hanya kg/m2, sedangkan di Jawa Tengah sebesar kg/m2. Produktivitas yang paling tinggi berada di Provinsi Sumatera Selatan yaitu kg/m2. Tingginya produktivitas di Sumatera Selatan menjadikan provinsi tersebut memiliki produksi cukup tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa Jawa Barat memiliki potensi besar pengembangan komoditas kencur. Bogor sebagai salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat dapat dijadikan sebagai salah satu sentra usaha biofarmaka kencur. Data luas panen, produksi, dan produktivitas kencur disajikan pada Tabel .2 Tabel 2 Luas panen, produksi, dan produktivitas kencur di Indonesia tahun 2012 Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi 1 Luas Panen m2 8 496 147 067 74 546 131 189 14 981 87 746 Produksi kg 29 882 267 084 176 899 235 390 22 381 155 091 Produktivitas kg/m2 Diacu 2013 Oktober 10 3 Provinsi Sumatera Selatan Kepulauan Bangka Belitung Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Indonesia Luas Panen m2 658 951 Produksi kg 3 037 236 Produktivitas kg/m2 95 786 361 246 746 195 2 583 670 1 109 5 770 503 1 502 464 5 515 296 885 077 2 403 460 480 991 8 488 109 482 193 865 86 089 652 275 104 351 10 115 541 45 090 30 231 18 659 34 131 10 607 5 061 12 654 1 757 22 430 923 1 104 814 7021 002 6 287 9 024 266 1718 380 11 683 983 1653 552 3466 490 389 686 29 471 177 857 630 250 208 302 643 774 259 382 14 414 943 110 099 53306 32 587 46 243 8 006 18 383 36 282 3 239 42 626 207 Sumber Badan Pusat Statistik2 Dari data tersebut, memberikan informasi bahwa di Jawa Barat memiliki potensi dilakukan pengembangan usaha biofarmaka kencur. Dengan luas panen yang sangat tinggi, seharusnya mampu menghasilkan produksi yang tinggi pula. Produktivitas harus ditingkatkan agar produksi yang didapatkan juga tinggi. Prospek pengembangan usaha tanaman kencur di Indonesia sangat baik. Sebab itu, salah satu arah pengembangan tanaman tanaman adalah untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas bahan baku serta peningkatan nilai tambah. Untuk menjalankan bisnis tersebut, dilakukan perencanaan bisnis yang tepat sehingga bisnis nantinya dapat dilakukan dengan matang. Pendekatan yang optimal dalam rencana bisnis ini adalah dengan cooperative entrepreneur yang bergerak bersama. Dilihat dari jumlah produksi kencur di tiap daerah yang cenderung sedikit namun lokasinya sangat banyak, wirakoperasi merupakan langkah yang paling tepat dilakukan. Wirausaha pada umumnya bangkit berusaha 2 Diacu 2014 Mei 28 4 dengan kekuatannnya sendiri, tapi wirakoperasi dapat bangkit dengan kekuatan bersama yang bersinergis. Misalnya skala usaha tertentu dapat dengan mudah dipenuhi secara bersama dibandingkan dengan individu. Demikian pula resiko usaha akan lebih ringan jika ditanggung bersama. Ciri khusus yang harus dimiliki secara cooperative entrepreneur adalah sikapnya yang lebih menghargai kebersamaan dari pada keberhasilan keuntungan individual. Seorang wirakoperasi diharapkan akan lebih termotivasi dan akan lebih kreatif bekerja dalam kebersamaan. Pada dasarnya setiap wirausaha koperasi, terutama anggota dan manajer mempunyai kewajiban moral dalam meningkatkan pertumbuhan koperasi dengan jalan mengusahakan agar koperasi mempunyai keunggulan dibanding pesaingnya. Keberhasilan suatu koperasi sangat ditentukan oleh kombinasi antara kemampuan, kemauan dan kebebasan bertindak para wirakoperasi ini. Perumusan Masalah Biofarmaka sebagai salah satu produk agribisnis memiliki potensi yang sangat baik karena sangat banyak dibutuhkan oleh industri obat. Hampir semua jenis tanaman biofarmaka dibutuhkan sebagai bahan baku pembuatan obat tradisional/ jamu oleh berbagai industri obat tradisional Indonesia. Permintaan akan produk ini terus meningkat baik dalam negeri maupun luar negeri. Peningkatan permintaan ini seiring dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia dan seluruh negara di dunia serta kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dengan memanfaatkan obat tradisional. Agribisnis biofarmaka tidak berkembang dengan baik dan merata di seluruh Indonesia. Penyebabnya adalah petani dan pelaku usaha kurang memahami kebutuhan pasar domestik dan ekspor yang menginginkan produk siap pakai yang telah diolah. Kurangnya pemahaman tersebut karena menjual biofarmaka memang tak semudah menjual tanaman hortikultura lainnya, seperti sayur- sayuran atau buah-buahan. Kencur sebagai produk biofarmaka yang umumnya digunakan untuk obat tradisional, masih belum mampu dioptimalkan. Pemenuhan permintaan yang terus meningkat masih belum diiringi dengan produksi yang besar dan normal. Berdasarkan data BPS 20133 produksi kencur mengalami penurunan yang sangat drastis pada tahun 2010 dari 2009 dan mengalami kenaikan pada tahun 2011 dan 2012. Sekalipun mengalami kenaikan pada tahun 2011 dan 2012, produksi tahun 2012 masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2009. Untuk mengatasi masalah tersebut, pengembangan bisnis dengan basis cooperative entreupreneur dapat menjadi solusi. Adanya seorang wirakoperasi, petani dapat meningkatkan bargaining power sehingga harga jual produk yang diterima petani dapat meningkat. Para petani yang tergabung dalam sebuah sistem koperasi yang dijalankan oleh seorang wirakoperasi akan mendapat jaminan pasar untuk setiap produk yang mereka hasilkan, selain itu penerimaan yang diterima petani akan meningkat akibat harga jual yang lebih baik. Wirakoperasi 3 Diacu 2013 Oktober 10 5 menjalankan bisnis dengan berpegang pada prinsip-prinsip dasar koperasi secara konsisten. Peran seorang wirakoperasi berbeda dengan wirausaha pada umumnya. Wirakoperasi tidak bekerja sendirian, melainkan melakukan kerjasama dengan dengan puluhan dan bahkan ribuan anggota koperasi. Seorang wirakoperasi merupakan seorang pemimpin dalam suatu usaha. Pemimpin yang diikuti anggotanya dan juga yang mengembangkan sumberdaya yang dimiliki anggotanya, termasuk sumberdaya manusia anggota. Seorang wirakoperasi sangat dibutuhkan untuk mengembangkan sistem agribisnis komoditas kencur. Melihat kondisi tersebut, terdapat beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam penelitian kali ini, yaitu 1 Bagaimana cara mengembangkan potensi biofarmaka khususnya tanaman kencur melalui pendekatan cooperative entrepreneur ? 2 Bagaimana peran wirakoperasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mengembangkan komoditas biofarmaka? Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah 1 Menganalisis potensi yang dimiliki kencur sebagai tanaman biofarmaka dengan pendekatan cooperative entrepreneur. 2 Merumuskan rencana bisnis yang harus dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan mengembangkan komoditas biofarmaka. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain Bagi petani, sebagai informasi untuk mengembangkan skala usaha budidaya kencur sebagai tanaman biofarmaka sehingga mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi. 2 Bagi investor, sebagai informasi mengenai potensi dan prospek tanaman biofarmaka kencur sebagai acuan untuk keputusan berinvestasi. 1 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini akan membahas mengenai perencanaan bisnis pengolahan rimpang kencur sebagai tanaman biofarmaka dengan pendekatan cooperative enterpreneur. Perencanaan bisnis yang akan dilakukan berupa pengolahan pasca panen yang disesuaikan dengan permintaan pasar luar negeri. Analisa terhadap pola konsumsi negara tujuan ekspor tidak dibahas dalam perencanaan bisnis ini. Aspek perencanaan bisnis yang dianalisis terdiri dari aspek pasar, aspek teknis dan produksi, aspek hukum, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi, aspek keuangan, serta analisis risiko. 6 TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan oleh Baga 2003 mengenai Peran Wirakoperasi dalam Pengembangan Sistem Agribisnis khususnya pada Koperasi Susu mengemukakan bahwa wirakoperasi cooperative entrepreneur berperan menemukan peluang dan mewujudkannya dalam bentuk kesempatan usaha yang menguntungkan bagi para anggotanya. Koperasi susu memiliki posisi tawar yang sangat lemah dalam hal menentukan jumlah penjualan susu, waktu penjualan serta harga yang diperoleh. Sebagai Ketua Koperasi Peternak Bandung Selatan KPBS Pangalengan, Daman Danuwidjaja berusaha untuk memajukan koperasinya sendiri dan mendorong agar koperasi susu mampu meningkatkan kerja sama antara koperasi. Daman Danuwidjaja berperan sebagai wirakoperasi yang bertujuan untuk mengembangkan koperasi primer persusuan di tingkat pedesaan. Para peternak merasakan langsung manfaat bergabung dengan KPBS, yaitu berkembangnya usaha ternak yang relatif baik dengan penerapan teknologi peternakan modern. Penelitian yang dilakukan oleh Fajrian 2013 mengenai Peran Wirakoperasi dalam Pengembangan Agribisnis Tanaman Hias di CV. Bunga Indah Farm Kabupaten Sukabumi didirikan oleh seorang yang memiliki jiwa wirakoperasi yang bernama Wahyudin. Hal yang dilakukan oleh Wahyudin ini adalah melakukan kerjasama dengan para petani yang tergabung dalam kelompok tani di wilayah Lampung, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Konsep wirakoperasi yang diterapkan oleh Wahyudin berupa penentuan ketetapan harga beli di bahan baku di tingkat petani yang berdasarkan hasil diskusi dengan para petani mitranya. Selain ketetapan harga yang didasarkan pada hasil diskusi dengan para petani, perusahaan ini juga memberikan pelatihan budidaya kepada para petani agar para petani dapat menghasilkan jumlah produksi yang optimal dan berkualitas. Perusahaan ini juga memposisikan diri sebagai wadah yang dapat memajukan para petani yang bermitra, sehingga pengendalian usaha dilakukan berlandaskan kepentingan para petani. CV. Bunga Indah Farm didirikan tidak hanya berorientasi pada keuntungan perusahaan semata, namun juga berorientasi pada kesejahteraan yang bermitra dengannya. Wahyudin sebagai pemilik CV. Bunga Indah Farm memiliki peran yang sangat besar terhadap peningkatan kesejahteraan petani skala kecil di Kabupaten Sukabumi. Hal tersebut terbukti dengan sembilan orang petani kecil yang bermitra dengannya mengaku memiliki pendapatan yang meningkat. Selain meningkatkan kesejahteraan petani, perusahaan ini juga memiliki manfaat yang besar bagi para petani mitranya. Manfaat tersebut berupa terjaminnya pasar, keuntungan yang diperoleh lebih tinggi serta kemudahan dalam mendapatkan bantuan permodalan. Selain membina 2000 petani sebagai pemasok bahan baku, perusahaan ini juga mempekerjakan masyarakat sekitar usaha dengan latar belakang putus sekolah, janda dan ibu rumah tangga. Dapat dilihat bahwa selain berorientasi pada keuntungan, perusahaan ini juga berorientasi pada kesejahteraan para petani yang bermitra dengannya dan juga pada kesejahteraan masyarakat lingkungan sekitar usaha. Kajian yang dilakukan oleh peneliti Pusat Studi Biofrmaka LPPM-IPB Sundawati dkk 2011 mengenai Pengembangan Model Kemitraan dan Pemasaran Terpadu Biofarmaka dalam Tangka Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan di 7 Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat mengemukakan bahwa perlu adanya pengembangan model kelembagaan petani yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran biofarmaka khususnya komoditas rimpang. Pemasaran komoditas tanaman biofarmaka jenis ini belum memiliki ikatan kemitraan yang efektif antara petani dengan indsutri karena banyaknya kendala dan hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaannya. Perlunya ikatan kemitraan yang efektif ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pemasaran karena komoditas biofarmaka jenis rimpang banyak dibutuhkan oleh pasar dalam negeri dan luar negeri. Menurut Baga dan Firdaus 2009 pada kasus belimbing dewa di Kota Depok, keberhasilan suatu wirakoperasi membutuhkan adanya seorang pemimpin yang berjiwa wirakoperasi sehingga mampu memberikan peningkatan terhadap pendapatan dan skala usaha yang dilakukan petani. Wirakoperasi berupaya agar usaha yang didirikan dapat berjalan dengan baik. Perencanaan bisnis yang dilakukan oleh wirakoperasi untuk mendapatkan kemudahan dalam melaksanakan usaha yang akan dilakukan. Selain itu, perencanaan bisnis juga dapat mengurangi kegagalan pada pendirian suatu proyek bisnis. Menurut Pinson 2003 ada tiga tujuan menulis rencana bisnis, yaitu sebagai panduan yang dapat diikuti sepanjang usia bisnis, sebagai dokumentasi pendanaan, dan sebagai alat standart untuk mengevaluasi potensi bisnis keluar negeri. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Wirakoperasi Cooperative Entrepreneur Cooperative entreupreneur atau wirakoperasi merupakan bentuk khusus dari konsep wirausaha. Pada dasarnya cooperative entrepreneur adalah pengembangan organisasi petani dan bersama petani mengembangkan potensi yang ada. Setiap wirakoperasi merupakan seorang wirausaha. Wirakoperasi tidak memerlukan lahan, modal, maupun tenaga kerja karena usaha akan bergerak dengan sendirinya. Seorang wirakoperasi merupakan seorang penggerak dan katalis perubahan yang berpihak pada petani. Seorang wirakoperasi adalah orang yang memiliki keyakinan yang tinggi bahwa koperasi merupakan satu jalan pemecahan dari berbagai masalah pelik yang dihadapi oleh masyarakat lemah seperti halnya petani. Dalam peningkatan kesejahteraan petani seorang wirakoperasi dituntut untuk memecahkan permasalahan kekuatan tawar produk yang dihasilkan oleh petani. Seorang cooperative entrepreneur yakin bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan petani dapat diwujudkan dalam semangat membangun koperasi melalui koperasi Tugas utama seorang wirakoperasi adalah menciptakan inovasi yang dapat memberikan perubahan yang positif dalam organisasi usaha. Keberhasilan inovasi sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan dari wirakoperasi tersebut. Tugas wirakoperasi akan berjalan dengan baik apabila seorang wirakoperasi memiliki tingkat kemampuan dan motivasi yang tinggi serta kebebasan dalam bertindak sepanjang tidak merugikan orang lain dari wirausaha Fajrian 2013. 8 Seorang wirakoperasi dikatakan berhasil apabila dia mampu mengembangkan usahanya juga meningkatkan kesejahteraan petani atau anggotanya. Orientasi peningkatan kesejahteraan tersebut dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan pendapatan petani atau anggota dan perubahan skala usaha kecil menjadi skala usaha yang lebih besar bagi petani. Konsep wirakoperasi yang akan ditonjolkan sangat erat hubungannya dengan kemitraan atau kerjasama. Wirakoperasi ini dapat diterapkan pada suatu rancangan bisnis dengan melakukan kerjasama dengan petani untuk memasok bahan baku yang akan digunakan. Penerapan konsep ini akan menciptakan suatu multiplier effect bagi usaha yang dijalankan juga meningkatkan tingkat efisiensi rantai pasokan karena terintegrasinya rantai pasok mulai dari on-farm hingga off-farm. Rencana bisnis Bisnis adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Selain itu bisnis juga dapat diartikan sebagai kegiatan mencari keuntungan yang diorganisasikan dan diarahkan untuk menyediakan barang dan jasa kepada para pelanggan. Perusahaan memproduksi dan memasarkan barang dan jasa dengan harapan akan mendapatkan keuntungan. Bisnis dapat juga diartikan sebagai sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Rencana bisnis merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana perusahaan atau pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha business opportunities yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan, menjelaskan keunggulan bersaing competitive advantage usaha, serta menjelaskan berbagai langkah yang harus dilakukan untuk menjadikan peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata Solihin 2007. Perencanaan bisnis mencakup uraian tentang gambaran umum rencana, kondisi perusahaan, produk/jasa yang akan diberikan oleh perusahaan, kondisi pasar, kondisi manajemen, kondisi keuangan, kondisi operasional, strategi untuk pengembangan di masa yang akan datang, informasi keuangan yang dibutuhkan dan lampiran-lampiran. Perencanaan bisnis dapat digunakan sebagai alat untuk mencari pinjaman dari pihak ketiga, seperti pihak perbankan, investor, lembaga keuangan, dan sebagainya Rangkuti 2005. Rencana Produk Perencanaan produk adalah proses penciptaan suatu produk hingga produk tersebut diperkenalkan di pasar. Proses perencanaan produk diawali dengan pengenalan terhadap kebutuhan pasar. Produk yang dijual dapat berupa fresh product, intermediate product, atau final product. Fresh product adalah produk segar yang belum dilakukan pemrosesan terlebih dahulu. Fresh product umumnya tidak menghasilkan margin yang tinggi bagi pelakunya karena tidak memiliki nilai tambah. Intermediate product adalah produk yang telah diproses namum memerlukan proses selanjutnya untuk kemudian dijual kepada industri yang membutuhkan. Intermediate product umumnya dipasarkan pada industri manufaktur produk akhir. Final product 9 adalah produk yang langsung dapat dikonsumsi atau digunakan langsung oleh konsumen akhir. Produk yang akan dihasilkan pada rencana bisnis ini adalah intermediate product yaitu berupa bubuk kencur. Produk dihasilkan dengan mengolah rimpang kencur segar menjadi bubuk kencur yang dapat meningkatkan umur simpan produk. Nilai tambah pada produk ini diharapkan dapat memberikan keuntungan lebih bagi pelaku usaha. Strategi dan Rencana Pemasaran Aspek pemasaran bertujuan untuk menguji serta menilai dukungan pemasaran dari produk yang dihasilkan terhadap pengembangan usaha yang direncanakan. Baik tidaknya aspek pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat dilihat dari daya serap pasar, prospek pengembangannya di masa yang akan datang, kondisi pemasaran, dan tepat tidaknya program pemasaran dari hasil usaha yang direncanakan Ibrahim 2003. Strategi pasar yang biasa digunakan adalah STP Segmentation, Targeting, Posisioning. Segmentation yaitu membagi pasar kedalam kelompok pembeli yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan bauran pemasaran. Targeting yaitu proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan pemilihan satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Positioning yaitu pengaturan agar suatu produk menempati tempat yang jelas, terbedakan, dan diinginkan dalam benak konsumen sasaran dibandingkan dengan produk pesaing. Analisis lain yang digunakan dalam strategi pemasaran adalah bauran pemasaran marketing mix. Bauran pemasaran terdiri dari 4P yaitu produk product, promosi promotion, lokasi/distribusi place, dan harga price. Produk menyangkut keragaman, kualitas, desain, fitur yang dimiliki, merk, kemasan dan servis yang dimiliki suatu produk. Promosi terkait dengan iklan, penjualan langsung, promosi penjualan, dan humas dari produk. Lokasi/ distribusi terkait dengan saluran, cakupan, kombinasi, tempat, persediaan, transportasi, dan logistik dari suatu produk. Harga menyangkut daftar harga, diskon, pencadangan, periode, pembayaran atau persyaratan kredit dari sebuah produk. Rencana Operasional Produksi Setiap gagasan kewiraswastaan, produksi barang atau penyediaan jasa mempunyai aspek teknis yang harus dianalisis sebelum usaha implementasi gagasan dilaksanakan Moerdiyanto 2008. Aspek teknis dan produksi merupakan lanjutan dari aspek pemasaran. Kegiatan ini timbul apabila sebuah gagasan usaha yang direncanakan telah menunjukkan peluang yang cukup cerah dilihat dari segi pemasaran. Penilaian yang diperlukan dalam aspek teknis, antara lain lokasi proyek, luas produksi, dan proses produksi. Faktor-faktor yang perlu dinilai dari segi lokasi, antara lain daerah pemasaran, bahan mentah, tenaga kerja, fasilitas pengangkutan, dan fasilitas listrik dan air. Jumlah produksi dari suatu gagasan usaha tergantung pada permintaan pasar serta tingkat keuntungan yang optimal untuk diterima. Proses produksi perlu diketahui untuk menentukan jumlah peralatan yang diperlukan, bentuk dan luas bangunan, jumlah investasi, modal 10 kerja, biaya operasi, dan pemeliharaan dalam perhitungan analisis kriteria investasi Ibrahim 2003. Perencanaan Lokasi dan Tata Letak Perencanaan lokasi dan tata letak harus dipersiapkan secara baik dan tepat agar dapat meningkatkan efisiensi kegiatan usaha. Dalam menentukan lokasi usaha, didasarkan pada kedekatannya dengan bahan baku atau pasar potensial, tenaga kerja, serta ketersediaan infrastruktur yang baik yang dapat menunjang kegiatan usaha. Perancangan tata letak bangunan usaha terdiri dari ruang produksi, ruang penyimpanan atau gudang, ruang administrasi, serta ruangan lain yang dibutuhkan dalam kegiatan usaha harus dipertimbangkan dengan baik agar dapat meningkatkan efisiensi kegiatan usaha yang akan dibutuhkan. Teknologi Teknologi yang digunakan dalam bisnis pengolahan rimpang kencur ini adalah teknologi perajangan, pengeringan buatan, penggilingan, dan pengemasan vakum. Teknologi perjangan digunakan untuk menghasilkan kencur berbentuk simplisia. Teknologi yang digunakan pada proses pengeringan adalah vacuum cabinet dryer, sedangkan diskmill digunakan sebagai alat penggiling kering dengan hasil dari penggilingan ini adalah kencur berbentuk bubuk. Alat yang digunakan dalam teknologi pengemasan vakum adalah vacuum packaging untuk mengemas produk rimpang kencur. Seluruh teknologi yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi proses produksi jika dibandingkan dengan menggunakan teknologi pengeringan alami. Perencanaan Bahan Baku Bahan baku merupakan salah satu unsur yang paling aktif didalam kegiatan usaha yang secara terus-menerus diperoleh, diubah, dan kemudian dijual kembali. Perencaaan bahan baku meliputi a. Jenis bahan baku b. Kuantitas bahan baku c. Kualitas bahan baku d. Persediaan bahan baku e. Kemungkinan penggunaan jenis bahan baku lain Faktor-faktor yang mempengaruhi pasokan bahan baku meliputi a. Persediaan bahan baku b. Kualitas bahan baku c. Harga bahan baku d. Transportasi bahan baku e. Jalur pengadaan bahan baku Rencana Organisasi dan Sumberdaya Manusia Koperasi Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau kelompok dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi UU No 12 11 Tahun 2012. Sebuah badan hukum yang disebut sebagai koperasi harus menjalankan prinsip-prinsip dasar koperasi. Menurut UU No 25 Tahun 1992 pasal 5 disebutkan tujuh prinsip koperasi sebagai berikut 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka Untuk menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksa oleh siapapun tanpa membedakan jenis kelamin, latar belakang sosial, ras, politik, dan agama. Setiap warga negara yang telah mampu melaksanakan tindakan hukum dan telah memenuhi persyaratan sebagai anggota koperasi berhak menjadi anggota koperasi dan berpartisipasi aktif. 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis Koperasi didirikan oleh para anggota yang memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan kesejahteraan bersama. Dalam proses pengambilan keputusan, setiap anggota harus diperlakukan sama. Pengawasan terhadap kegiatan usaha koperasi dilakukan oleh anggota yang telah memenuhi syarat sebagai pengawas. 3. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi Anggota menyetorkan modal mereka secara adil dan mengawasinya secara demokratis. Sebagian dari modal tersebut adalah milik bersama. Balas jasa terhadap modal diberikan secara terbatas. 4. Otonomi dan kemandirian Koperasi adalah organisasi yang otonom dan mandiri serta diawasi oleh anggotanya. Apabila koperasi membuat perjanjian dengan pihak lain termasuk pemerintah atau memperoleh modal dari luar maka hal itu harus berdasarkan persyaratan yang tetap guna menjamin adanya upaya pengawasan yang demokratis dari anggotanya dan mempertahankan otonomi koperasi. 5. Pendidikan, pelatihan, dan informasi Koperasi memberikan pelatihan dan pendidikan bagi anggota, pengurus, pengawas, manajer, dan karyawan. Tujuannya agar mereka dapat melaksanakan tugas lebih efektif dalam pengembangan koperasi. Koperasi memberikan informasi bagi orang-orang muda dan tokoh masyarakat mengenai hakekat dan manfaat berkoperasi. 6. Kerjasama antar koperasi Dengan bekerjasama pada tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional, maka gerakan koperasi dapat melayani anggotanya dengan lebih efektif dan dapat memperkuat gerakan koperasi. 7. Kepedulian terhadap masyarakat Koperasi melakukan kegiatan pengembangan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan, melalui kebijakan yang diputuskan oleh rapat anggota. Aspek Legal dan Ruang Lingkup Pengembangan Usaha Untuk membentuk suatu usaha dagang, dalam hal ini perusahaan ekspor Indonesia harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain Kemendag, 2013 1. Badan Hukum, dalam bentuk a. CV Commanditaire Vennotschap b. Firma c. Perseroan Terbatas 12 d. Persero Perusahaan Perseroan e. Perum Perusahaan Umum f. Perjan Perusahaan Jawatan g. Koperasi 2. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak 3. Mempunyai salah satu izin yang dikeluarkan pemerintah seperti a. Surat Izin Usaha Perdagangan dari Dinas Perdagangan b. Surat Izin Industri dari Dinas Perindustrian c. Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri atau Penanaman Modal Asing yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal 4. Memiliki Angka Pengenal Ekspor Pengurusan SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan untuk koperasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut 1. Fotokopi Akta Pendirian Koperasi 2. Fotokopi KTP Pimpinan/Penanggung jawab koperasi 3. Fotokopi NPWP Koperasi 4. Neraca terakhir koperasi bermaterai Rp6 000 5. Susunan Pengurus 6. Surat keterangan domisili usaha dari kelurahan atau kantor desa, diketahui kecamatan 7. Pasfoto warna ukuran 4x6 dua lembar. Ijin usaha perdagangan ini masuk kedalam ijin usaha perdagangan dan berlaku selama 5 lima tahun dan setiap tahun dilakukan registrasi ulang. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menjadi eksportir adalah sebagai berikut Kemendag 2013 1. Persiapan administratif berupa pembuatan identitas usaha 2. Persiapan legalitas usaha berupa pembentukan badan usaha usaha yang berbadan hukum dengan klasifikasi eskprtir produsen atau eksportir bukan produsen 3. Persiapan operasional berupa penerbitan dokumen yang terdiri dari brosur/leaflet, offer sheet, invoice, consular invoice, packing list, sales contract, weight note-measurement list, letter of indemnity, letter of subrogation, pemberitahuan ekspor barang PEB, dan pemberitahuan ekspor barang tertentu 4. Persiapan produk yang akan dijual secara fisik maupun pencantuman keterangan produk dalam lembar Profil Produk 5. Melakukan perijinan ekspor di Kementerian Perdagangan Republik Indonesia melalui UPP Unit Pelayanan Perdagangan dengan salah satuu fasilitas yang ditawarkan berupa INTRADE. Untuk melakukan proses ekspor, tata cara atau prosedur yang harus dilakukan adalah sebagai berikut Kemendag 2013 13 N Esksportir Produksi barang N Produksi barang Opening Bank Correspondent/Rec eiving Bank 1 0 Pelayaran/ Penerbangan 2 Bea dan cukai pelabuhan muat Instansipener bit SKA a Pelabuhan tujuan barang Gambar 1 Alur tata cara ekspor Keterangan 1. Eksportir dan importir melakukan korespondensi yang diakhiri dengan pembuatan sales contract 2. Importir mengaplikasikan pembukaan L/C pada bank luar negeri Opening Bank 3. Opening Bank mengirim L/C confirmation pada Corespondenti Bank untuk memberitahukan kepada eksportir 4. Corespondenti Bank memberitahukan kepada eksportir melalui L/C advice 5. Eksportir mempersiapkan barang 6. Eksportir memesan ruang kapal pada shipping company 7. Eksporir mengurus formalitas ekspor dengan mengisi PEB dan pembayaran pajak eskspor, kemudian PEB difiat-muatkan 8. Pemuatan barang diatas kapal, shipping company memberikan bills of lading pada eskportir 8a. Apabila dalam L/C ada persyaratan untuk melampirkan dokumen SKA Surat Keterangan Asal, maka eskportir harus mengurus SKA tersebut ke instansi penerbit SKA 9. Setelah mempersiapkan seluruh dokumen yang dipersyaratkan pada L/C, eskportir bernegosiasi kepada negotiation bnk untuk mendapat pembayaran. 10. Pengiriman dokumen L/C dari negotiation bank ke opening bank 11. Opening Bank meneruskan dikumen tersebut kepada importir 14 12. Importir menyerahkan dokumen tersebut pada shipping agent untuk ditukarkan dengan delivery cargo 13. Pengiriman document L/C dari negotiation bank tersebut kepada importir 14. Opening Bank meneruskan dokumen tersebut kepada importir 15. Importir menyerahkan dokumen tersebut pada shipping agent untuk ditukarkan dengan delivery cargo Struktur Organisasi Orang-orang yang terlibat dalam kepengurusan perusahaan dituangkan dalam struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi terdiri dari nama orang yang terlibat dalam kepengurusan beserta dengan jabatannya masing-masing. Dalam struktur organisasi ini mengGambarkan hubungan kerja antara orang yang satu dengan lainnya dengan memperhatikan aturan bentuk badan hukum dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Deskripsi Kerja Tugas dan tanggungjawab dari masing-masing tenaga kerja maupun pengurus perusahaan dipaparkan dalam bentuk deskripsi kerja. Deskripsi kerja bagi tenaga kerja dan pengurus perusahaan berbeda-beda sesuai dengan jabatan maupun bagiannya. Masing-masing orang yang terlibat dalam usaha yang akan dijalankan memiliki hak, kewajiban, dan tugas yang harus dipenuhi agar kegiatan usaha menjadi lebih efektif. Gaji dan Upah Gaji dan upah merupakan imbalan atas jasa yang telah dilakukan oleh seluruh tenaga kerja maupun pengurus perusahaan. Gaji dan upah dari masingmasing orang berbeda sesuai dengan jabatan dan deskripsi kerja yang dibebankan. Imbalan yang diberikan kepada tenaga kerja tetap maupun pengurus perusahaan disebut sebagai gaji yang dibayarkan sekali dalam sebulan. Upah merupakan imbalan yang diberikan kepada tenaga kerja tidak tetap yang dibayarkan sesuai dengan pencapaian kerja yang telah dilakukan. Gaji yang dibayarkan dapat disesuaikan dengan UMR yang berlaku dengan ketetapan yang dibuat oleh perusahaan. Risiko Bisnis Risiko bisnis merupakan tingkat ketidakpastian tentang laba perusahaan yang akan datang. Laba perusahaan dimasa yang akan datang tergantung pada penerimaan dan beban pengeluarannya. Perusahaan dapat mengalami kerugian jika pengeluaran lebih banyak dari yang direncanakan Madura 2001. Secara sederhana, risiko bisnis dapat diartikan suatu keadaan atau faktor yang mungkin memiliki dampak negatif pada operasi atau profitabilitas suatu perusahaan. Ada dua jenis risiko, yakni risiko murni dan risiko spekulatif. Risiko murni merupakan risiko yang apabila terjadi menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja. Risiko murni ini umumnya bisa diasuransikan. Contoh risiko murni adalah terjadi kebakaran, bencana alam atau banjir. Risiko spekulatif adalah risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan, agar terjadinya ketidakpastian memberikan peluang keuntungan kepadanya. Risiko ini umumnya tidak bisa diasuransikan. 15 Rencana Keuangan Aspek finansial yang perlu dianalisis untuk menyusun suatu perencanaan bisnis terdiri dari Net Present Value NPV, Internal Rate Return IRR, Benefit Cost Ratio Net B/C, dan Payback Period PP Nurmalina et al. 2009. 1. Net Present Value NPV Net Present Value NPV merupakan selisih antara total present value penerimaan benefit dengan total present value pengeluaran cost atau jumlah present value dari manfaat bersih tambahan selama umur bisnis. Suatu bisnis dikatakan layak atau dapat memberi keuntungan apabila nilai NPV lebih dari 0 NPV>0. 2. Internal Rate of Return IRR Internal Rate of Return menunjukkan kemampuan suatu proyek untuk menghasilkan tingkat keuntungan yang akan dicapainya. Besaran yang dihasilkan dari perhitungan ini adalah dalam satuan persentase %. Sebuah bisnis dikatakan layak apabila nilai IRR lebih besar dari discount rate DR atau tingkat suku bunga yang berlaku. 3. Net Benefit Cost Ratio Net B/C Net Benefit Cost Ratio Net B/C merupakan perbandingan antara manfaat bersih bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Suatu bisnis dikatakan layak apabila nilai net B/C Rasio lebih besar dari 1 net B/C rasio>1. Hal ini berarti keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih besar daripada kerugian yang dialami. 4. Payback Period PP Payback Period PP merupakan metode pelengkap dalam analisis finansial. Metode perhitungan ini dilakukan untuk menghitung seberapa cepat tingkat pengembalian modal dari bisnis tersebut. Semakin cepat tingkat pengembalian modal, maka para investor akan semakin tertarik untuk berinvestasi pada bisnis tersebut. 5. Break Even Point BEP Break Even Point BEP merupakan suatu keadaan pada kondisi titik impas yang terjadi ketika penjualan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan sehingga pada kondisi ini perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan P = ATC minimum. Dengan kata lain pada kondisi ini kerugian dan keuntungan sama dengan nol. Flow Cash Flow arus kas adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan atau pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode. Laporan keuangan ini berupa ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu. Laporan arus kas ini memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Cash flow terdiri dari dua aliran arus yaitu sebagai berikut 1. Cash inflow 16 Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas penerimaan kas. Arus kas masuk cash inflow terdiri dari a Hasil penjualan produk/jasa perusahaan b Penagihan piutang dari penjualan kredit c Penjualan aktiva tetap yang ada d Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas e Pinjaman/hutang dari pihak lain f Penerimaan sewa dan pendapatan lain 2. Cash outflow Cash outflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar JAKARTA, - Kencur merupakah salah satu komoditas tanaman herbal yang banyak ditanam. Menamam kencur tak harus dilakukan di tanah langsung, tapi dapat dilakukan di polybag. Ini bisa menjadi solusi budi daya di lahan sempit. Selain praktis, teknik menanam ini mudah dilakukan siapa saja. Baca juga Cara Menanam Kencur yang Benar agar Hasilnya Melimpah Walau ditanam di polybag, tanaman kencur harus dirawat dengan baik agar pertumbuhan dan produktivitasnya maksimal. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, berikut langkah-langkah menanam kencur di polybag yang tepat. Alat dan bahan Sebelum mulai menanam, siapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang dibutuhkan. Adapun alat dan bahan yang diperlukan, seperti berikut Baca juga 3 Permasalahan pada Tanaman Jahe dan Cara MengatasinyaFREEPIK/JCOMP Ilustrasi kencur. Sarung tangan Sekop kecil Polybag Gembor penyiram Pupuk organik Tanah Bibit kencur Persiapan tanaman Setelah semua alat dan bahan disiapkan, langkah selanjutnya adalah mencampurkan media tanam. Campurkan tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 11. Pupuk organik yang dapat digunakan adalah pupuk kompos atau pupuk kandang. Jika media tanam sudah tercampur merata, masukan media tersebut ke polybag menggunakan sekop kecil. Baca juga Cara Menanam Jahe agar Hasilnya Berlimpah Penanaman Budidaya tanaman kencur di polybag sangat mudah. Setelah media tanam dimasukan ke polybag, buatlah lubang tanam sedalam empat sampai delapan sentimeter. Setelah itu, masukan rimpang kencur yang sudah memunculkan bakal tunas ke lubang tanam tersebut, lalu tutup dengan tanah serta siram secara rutin setiap pagi dan sore. 3l3bp commenL uoDtaref=_lgn' == 'koiL3l3bp >aarc=ef=e-rum+gben123pB> w1https/V rtic"e >mnyl WIB- 3l3bp >aadHhMsbhu00921/marak-kasus-korupsi-bumy3class="artV3/06/.ian PUPR Siap __ //g9ot/rti/>3l cla3bp commenL >3l clawemmenL uoDtara-place/^[^\\]MM/gmmentId.cc ngga 10 PersekaQ^[^\\mrefemmenL I $as/5uTPHw re re -buder { menL ass="uuuuuvefemmenL I $as/5u]MM/gmmendium">S ke $"croatTgQTiptf=">u-r5kdM,2i>un= ah0 WIB M3Nm5pa-kecloDtara-place/^[^\\]MM/gmmLastikan MLFF G >afxte"> aehnjPIBcn re -bu8" a a LX%5oper docum="aata821/-popu1200ComMM/gmmLastikan MLFF G >afxte""8{ /^[^\\]MbuoDto/1 o/"btnLoading".css"displtaF lass="are rv class="arace/^-bu8" -sekaQ^[^\\mrefe s0Gmca rv clQ24Q90Q90Q" a -p/mm30 WIB 0000o/000rtot/a> __list__ //g9ot/rti/> __list__ //g9ot/rti/> 16/06ppa5'] = 9i7Cniv> 3l3bp /Hr_like $->See__link" href=h0b43023/0xdiv> M3Nm5p0oM3a0ps/yHd" a /{a win>3l3bp ///asjj if 3l3bp ///asjj if 5lac5"[^\\]M if .mPUka B./phot5s_linatphva tps n-place/Y2s="articlel cseporlac0exv> l; T[bp ///asjj if 5lac5"[^\\]M if .mPUka B./phot5s_linatphva tps n-place/Y2s="articlel cseporlac0exv> l; T[bp ///asjj if 5 -"+commentId.val""; } //Like dislike comment function likedislikeCommentcommentId, type{ var data = {}; data['xml_path'] = data['comment_i idWt-atce> eporlac0efaaon likedk""; kclass=, T c' re -bbolink" wukle__link" >3l cla3bp commenL >3l clawemmenL uoDtara-place/^[^\\]MM/gmmeAiv> 5 -"+commentId.val""; } //Like dislike comment function likediet0b40u, v-g ko3l cll - - - lc8lc8lc8lc8lcrtcll _"6G,v$"crfv6u5aardumahrLike dislikev$"Jnaksmiss modals if K =T6000012ahrLr0lF\jl/if hes gBink>u -bu8" a n /;ChdiCDtarefaIan MLFF Guna/202l3bp dadu n /;u -bu8" a 5 -"+commentId.val""; } acommentId.val""; } acommentId.val""; } acommentId.val""; }=6 50_ti " arTLwov> arTA"e=gi-^[las,x0rtot/a> arTLwov> arTA"e=gi-^[las,x0rtot/a> - - s,Nm5pa-kexharian _liud.naksf_lih/p5f="ti " Wuidrfix"> J N t"/mep> gun-akhir-2018-progres-bendungan-bagong-baru-22-5-persen" target="_parent">MuId, t"/mep>Soal Kontraktor Lokal Ber5consolwm3+kirim-"+LX="are nterian-pupr-siap-bina" target=jrrti/.ti/>- -2P i,3tttt=" >enL I $as/are9ot/r6nl6a/=wodF-03ar -2P jnval""; } aclis1/gmmendium">Soal Kontraktor Lokal ef="ht$egiv ragu-a2"ragu-a2"rag10rag10ra1aktor-l&txosl mep>t0b40u, m >3lrk" href="ar'awtLn" stikan-mlartivnk" href=h0b4i2c015746h0b4i }oif hes gBink>u -bu8" a u -bu8" a uH -bu8" a inkDs"e"> eporlac0efaaon likedk"t__title"> u -bu8" a class=^[^o rhaae/s u ksekaQ L 77d6div class=" P d"art> P div class="aata-src> L 77d6div class=" P d"art> P div class="aata-src> L vO="artrfs7T P div class="aematikan-ac-saat-anda-pergi- L vO="artrf,0rtot/a> gun-akaFav class="aa2gaj"artrfs7T P div class=133408421/ P div class="aata-src> L vO="artrfs7T P 7fclass8t 5le__subtikl; P ws="arti'/> _tis="arihrl class="article__title ar="[POPd;> ^[^\\mrkrta-src>20 WIB afxte""8{ /p,/h-___e'et=jrrtu-2v clafxte""8{ /p,/h-___e'et=/adoiap-bafxte""8{ /p,/h-___> afxte""8{ /p,/h-___e'et=jrrtu-2v clafxte$", "block"; 77cle__list__shaink>u iJ9di/>Goss=7fclhjuat /"arn 52xe""8{ /p"artrfs7T P 7fclass8t 5le__subtikl; uat /"arn 52xe""8{ /p"artrfs7T P 7exharian _11 _zr="dce aaaaaaaaPnoaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaihrL/p,/h-pup d"8{ eekaQ 'usrG,v$"crfaaaaaaaaaaamcrops/dJ8AhfDNt-bQPiL6r_NjBo4aink>uat /"arn 52xe""8{ /p"artrfs7T 3o4aink>ue s'DNjBt-g0yE=/0x01152x768/177mn M2-cle_rtia6/2023Pmepotit!cih div class="aata-src> L vO="artrfs7T P Soal Kti " Kti " Kti " SMI SMPfSMPb_UPV1MRK_L2 7 u buoDtphL999ace/^2na" target="_parent"][_L2 7 u yRK_L2 7 u buoDtphL999aceoDtphL99oal sc" clQ24Q9u DT06/202Lti " SMI SMPfSMPb_UPV1MRK_L2 7 u buoDtphL999ace![4 target="as,Nm5pal[ ksekaQuat ce2y1libtnjargibT4catca=icleuglFrkQ-m3+kiri3bp Soal Kti ".misungan"/>uat 7es M2-cle_rt"'lP, Prfs7T e__title arlP,C .-;4g__link" href=link" href=link" hre arlP,C .-;4g_Ea icle__11o4i3e 7 u yRK_L2 7 u buoDtph"artrfs' .s mbsep-kjnvali-ke-ovv,Nm5pa-kec9"8{ /p"artrfs7Tpfs' .s mbsep-kjnvali-ke-ovvtiL6bfsep- 6ep-kjnvali-kvahrL/etl mahrLike dislikev$"Jnaksmiss modals v$"N="a4$"JvtiL6bfr-201aksmis/p,/ghotK2/1o roodals if K =T6000012ahrLr0lF\jl/if t/rt SM0 /"ss-rim-"+com uat ce2y1libtnjargibT4catca=icleianompasoth_J8AhfDNtde"auth_J8A-ilF\=5pa-kexharian m }oa-srg" m }oa-srg" m }oa-srg" m }oa-srg" m }oa-srg" m }oa-srg" m }oa-srg" m m erim-"+cs8> -srg" m }oa-srg" m }oa-srg" m m erim-"+cs8> -srm-"+com P ws="arti'/>u'tmph3> gXa windo win>3l3bp /Hr_liIa3> gXa windo win>kkkkkkkx,v$g]aAe href=P, /"a,gunSophoto/2022/10a}r_title-medium"> arTA"e=gi-^[las,x0rtot/a> 3ediss=7fce"auttot/a> gs=7fclass8t 5le__subtikl; gs=7fcla omRi/read/an-molwr aa /HhMsbhu=5'-00a22F7ao/ erse' _zr="dce aaaaaaaaPnoaure 3 v> _zr="dce m 0=nrpku.&be-mediu _arL/ 6,nva gsO 6,nva gsO 6,nva gsO 6,nva gsO 6,nva gsO 6,nva Soal Kti " gs=7fcl2na" target="_xs="art bfsep- 6ep-kjnvalkptot/a> gsO 6,nvaeo4aink>uats 7T hruy0,T hruy0,T hi i kkkkx,v$ /p,/h-___e'et=/adx,vnLoka2arckkkx,v$ /p,/h-___e'et=/adx,vnLoka2arckkkx,v$ d 1120 WIB gsO " IEar111111111111Bt-g0hny1l Dut08le"> __list__ //g9ot/rtire'FBP't-g0hny1l DutGMoY00r P >>0B d6div class=" P d"art> o+HEk\\]M if if if if if if if 6,DNtF[,u-"+com 0K"; mfr l'aa1,tp""FWMegekaAHYNzNaa1,tp""FWMegekaAHYNzNaa1,tp""FWMegekaAHYNzNaaP d"art> o+Hd"art> azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/a>azI_L2 rNaa1, >azNtnrle are oWN[/a>atT>HuFtq+n fuoDtph"artrfs' .l9uT>HuFtq+n fuoDtph"""""""/div+mstp"[/aXT>HuFtq+n fuoDtph"artrfs' +HEk\\]M toprtrfs' .l9uT>rfs_ey1"> azN[/a>azN[/a>azN[/a>azN[/ara1aktor-l& hazN[/u1htdiv hFTMkompdeE o+HEk\\]M if M/azN[/_"u3HEk\\]M if Meddurticle__title ar="[P120 WIB3l clawemmenL \\]YL P ws="arti'/>uat ce2y1lk8rs 2itle ar="[P120 WIB3l clk8rs h _eTe> h azilkp/Y-puprrt>F J s1 ; J.... s14da-a2"a" ti/read/an-molwr Loka2asti WIXm"rtia__ > hNauo.....ss"......ad/"""""""/div+mstp"[/aXT>HuFkR/ nva3 muliva/ivk"a/=wodF-dasgun lc8lcrrQti-05>3 stId, Cgua/ivk"a/=wodF-dasgun lc8lcrrQti-05>3 stId, Cgua/ivk"a/=wodF-dasgun lc8lcrrQti-05>3 stId, Cgua/ivk"a/=wodF-dasgun lc8lcrrQti-05>3 stId, Cgua/ivk"a/=wodF-dasgun lc8lcrrQti-05>3 stId, Cgua/ivk"a/=wodF-dasgun lc8lcrrQti-05>3 stId, Cgua/ivk"a/=wodF-dasgun l-src=" alt="Perlukah Mematikan AC Saat Anda Pergi ke Keluar Rumah?"/> 3 stId, Cgua/ivDC Saat t="Perl0efaaa1,tp""FTMod,/data/photo/2023/05/31/ Rumah?PLdcCs]o"1akt 3 stId,c="004ldivk"ajjmu/s="aals r P >>0B>0B>5art> >0B>0B>0B>0B0Bbia " ;ChdiCDtarlkka1MLdca'p3>0Bu -bu8" a >u -bu8" a znn /; ifHent>-5-ldlAHYNzNaa1,tp""Fo031/learNupotaaaP}kan-ac-s"\\]octarlk\]M {Ae mpotaaaP}kan\]oct yRK_L2 7 u buu>7r] Jaraig>>0B a-srg" m myorlk\ a-srg" m myorlk\s8t s8t 7r] Jaraig>>0B __v>hesnvyps n-r'av>heiiKas8t hu8" h/ -5 7ef="Caegu2u2y1=ass wC7cy1=ass w-2y1}'aQ1=ass wU rticzaem Jart4> gsO " IEar1111 R M2-cle_rtia6/2023P gsO " IEdt__vl ws="arti'/> vk"a/=wodF-dasgu2v class="article__listmah.vsp/ndaDml/crops/D1xeR4m;wy1}'aQ1=a'dm mtikl/*' org" 6bfsep- 6 clearNu8" zoreu>s8t ruy0,T hruy0,T hs8t fg0yn ws="arti'/>=R dnarentId, t"/mep> prtii-05vvrilaNBoir4ro6ek ya'a/.e2y1"> ^[^\\mrkrta-src>20 WIB cY7ardaaOnading3bp /HhMsbhu= >3l3ao 6 cleard.n98" fe6G,v$ /p,/./ ya'a/.enadi\0,-ediu _a Anda Pergi ke Keluar Reardad>ruy0,T hruy0,T hs8t -elO\j> 3 stId, Cgua/ivDC Saat t="Perl0efaaa1,tp""FTMod,/data/photo/2023/05/31/ Rumah?PLdcCs]o"1akt hu8" h/ Rumah?PLdcCs]o"5/31/ Rumah?PLdcCs]o"5" '-nvog0 /div> 3 stId, Cgua l rda"rag10oem Jaroi 3aU rt leHt-anda-pe7T hl rda"rag10oardaaOx\\]o/le jnv8mpxaaa""FTMod,/data/photo/2023/05/31/ Rumah?PLdcCs]o"5/31/ Rumah?PLdcCs]o"5" '-nvog0 /div> t0b40uSo6QQF-ug0svmpasdraiNaaz/oso00t0b40uSo6QQF-ug0svmpaa-77xatrtihrL/p,/h-pHrfs7fclassaat-andlassaat-and Reka'a/.e2'a/.e2y1">prtii-05vvrilaNBoir4ro6ek ya'a/.e2y1"> s023/0ruy0,T ht0b40uSo6QQF-ug0svmpasdm[dFTModPLdcCsov>t0b40uSo6QQFd,ruy0,T hs023/0ruy0,T h > _5rU98" h/surticle__7tId.vsp/photo/208{ /p,/h-___> 3540uSoVxLdcCso177ovodFF G> > _5rU98" us$enan=ass et3;"Gyatem/photo40TuA iksfiv> pR 9Ao177ovodFF .vsp/photo/208{ /p,/h-___> 3540uSoVxLdcCso177ovodFF G> _}7fs7fc E 3540uSoVxLdcCso177ovodFF G> _}7fs7fc E 1153c ga,,!l2"3Kre j; +" "igai ps1 dgt=gmpxaaa""FTModPLdcCsov>t0b40uSo6QQF-ug0sda-p 5pm pR 'avnTgfea/2023""FTMo/ane2023""a3=gmp!4rndSo6QQtb40uSo6yhhrpata/photo40uSh-pH0 _}7fsy6Got/3*a-arL/p,lR a lert .hoto/com t0b40uSo6QQF-ug0sda rpu2v clasnarL="3Kr-o +" ink"nC0sd class="article__list__title"8/177xatrtih-,7Tir4sio7T _C0sdpmoarL=Ptc-voctavalkp ioe"as R{y"o "icleoir4sio7T _C0sdpmoarL=P=ih-pHrfs4eo jxacatex r-p="nodlv c-v .hoto/com k5kan-gle"8/1FTModPLdcCsov>t0b40uSo6Qc'C Saat t="Perl0efaaa1,tp""FTMod,/data/photo/2023/05/31/ Rumah?PLdcCs]o"1akt humoarL=P=ih-pHrfs4eo jifeat t="zN[/_"u3o P 7 ="afserF-kx,s a__vl ws="arti'/>humoas1 dgt=gmpxaaa""FTMods]o"5ujHrfs4eo jxacatex r-p="nfs4eo pxaaahu NaazN[/upata/photo40uSh-pH0 _}7fsyitAo pxaaahu NaazN[/upata/photo40uSh-pH0 _}7fsyitAo pxaaahu NaazN[/upata/photo40uSh-pH0 ov>t0b40uSo6QQFWIXm"rtia__ }> _mah?PLdcCs]o"1akt uFT "pH0lto40oonnu6QQFWIX_title a[9sgunSophoto2IEdt__vl ws="art=t=5p2026G,v$"cnmah?PLNrt=t=5p2026G,v$ P >[9sgnlCL'gekatIAHYN rticzaem Jart4> gsO " IEar111111111111Bt-g0h/nu NaazN"u4'/>humoarL=P=ih-pHrfs4eo jifoe"aKq/r omusexhain4ro6ek ya'a/.-=5p2p2026G-pHrfs4P >[9sgnlCL'gekatIAHYN rticzaem Jart4> gsO " IEar111111111111Bt-g0h/nu NaazN"u4'/>humoarL=P=ih-pHrfs4eo jifoe"aKq/r omusexhain4ro6ek ya'a/.-=5p2p2026G-pHrfs4P >[9sgnlCL'gekatIAHYN rticzaem Jartmah?"dm ah?PLdcdek ya'a/.-=5p2p2026G-prfs4P dm ah- znn /; >[9sgnlt>-5-la,sum Jart4> gsO " Ja0etinnbtl05/3.vsp/ndaDmlczaem JbHkat/d a,T ht0yain4ro6hlaem Jan1'C class=t t="Perl0efao=u ujtn7ir haeh7eraHhM-a"rag10oem Jaroi 3aU rt leHt-anda-pe7T ht0yain4ro6hlaem Jan1'C anac e7T1"" IEatim 3 stId, Cgua/ivDC Saatn7ir haeh7eraHhM-a"a/.-u0b40uSo6Qc'C Saat t="Perl0efaaa1,tp.e2y1"> p="aPHenading3bp /HhMsbhu= wclasdgt=g0ad5bag10oem cla¶-05>3"ar6sa P"u3lcnmah?PLNrut-eclash-di0.vokan0kosffpaticsr-teSh-pHmfeae-¶-05>3"ar6sa P"u05 3540uSmv>-pdN 3Zut-e t="Perl0efa"Got/HhM-mo jxa4sa P"u3lcnmah?PLNrut-eclashSaat t="Perl0efaaa1,tp.__shaintId,s8>pdN 3Zut-e t="Perl0efa"Got/HhM-mo jxa4sa P"u3lcnmah?PLNrut-eclashSaat t="Perl0efaaa1,ruasdgt=g0ad /; 2 N las-t rr haeh7l"h?PLNrut-eclashSaat t/-fiv> phu NaazN[/upata/pZtT>Hrl0efa"Got/HhM-ma.__s phu Nam Jart4>aazN[/up"Perl0efa"Gm vad,s8NaazN[/upat/01aJarttf="tiul2uDie4'u= Guna/2023, 11ria05>3"ar6sa etin twtx }oa-M-maAHYNOZlsio7T _C0sdpmoarL=Ptc-voctavolwm3+kirimv .hotoNaazN[/upatparfss""; scr fa1aktor-l& > P Jn ] iicsr-teami lc8lcrrQti-05>3 stId, CguGot/HhM-ma.__s phu Nam Jart4>aazN[/up"Perl0efa"Gm va3/05/31/ Rumah?PLdcCs]o"1akt 920b>843b ;83 c=4>294>'at t="Peh?PLNrut-ecldjmaAHYNOZlsios_ RaeA JbHkat/d ?PLNruxdp2p2026G-pHrfs4P >[9sgnlCL'gekatIAHYN ah?PLNrutoto/laem m m m maa-u3HErus[ stId, CguGot/HhS jnvoskt u -bu8" a 5 920b>843b ;83 c=4>294>'at zoreu.humoart4> gie4'ut-ecldjmaAHYNOZlp2p2rcle__7tI6,,nva2942p2rcle__7t iksfiv> pR 9Ao177ovodFF,eUaazN[/upnav> jD maa-u3HErus[ stId, CguGot/HhSaa1,tp.__shaintId,s8>pdN 3ex rm pR 1111111111Bt-g0h rim-"+c3e-3ex rm pR 111slc8lcrrQti-05>3 stId, CguGot/HhM-ma.__s phu Nat'Fv,ae_/ivDr+"rc /ua,,nvaaazN[nuz/oso00t0b40uSo6QQF-ug0svmpaa-77xatrtihrL/p,/h-pHrfs7fclassaat-andlassaat-and Reka'a/.e2'a/.e2y1">prtii-05vvrilaNBoir4ro6ek ya'arcle__7tI6"aaloso0011Bami lc8n-ianah- znn /; H0'DNjBt-w1 [aWd eace/" H0'DNjBt-w1 [aWd eace/" H0'DNjBt-w1 [aWd eace/" P"u3lcnmah?PLNrut-eclashSaat t="Perl0efaaa1,ruasduriKx>i PaaWd eace/" P"u3lcnmah?PLNrut-eclashSaat t="Perl0efaaa1,ruasduriKx>i PaaWd eace/" P"u3lcnmah?PLNrut-eclashSaat t="Perl0efaaa1,ruasduriKx>i PaaWd eace/" P"u3liHa4sa P"u3liHa4sa P"u3liHa4sa P"u3liHa4sa P"u3liHa4sa P"u3liHa4sa P"u3li8iL6r_NjBt-g0yE=/0x01152x7va sb8Iul2u 9 scr -s"\\]octarlk\]M {e+uoDtphL999aceoDtphL99oal sc"i.',{c'aar6111N3lcnmah?PLNrut-eclash-di0.v 11raoal+uoDaaar6111 PulTModPLdcCsov>t0b40uSo6QQF-ug0svmpaa-77xatrtihrL/p,/h-pHrfs7fclassaat-andlassaat-and Reka'a/.e2'a/.e2y1">prtii-05vvrilaNBoir4ro6ek ya'a/.e2y1"> > _5rU98" us$enan=ass et3;"GyatemU-nsjifoe"aKq/r omusexhain4entr-sisksfiv> sb8Iu 1"> d bn"am= lfr l' jnvo/2iLNrfm" > _5rU98" us$ 3"apkia__ > _5rU98" us$ 3"apkia__ > _5rU98" us$ _da_/ivD0.vig "ia__ " us$ [9sgnlCL'gekatIAHYN rN o; WvDr0 M naazgd0=>3"apkiak3j-di4ib3jjmI s8arafaBh-2v claf393Roatex Pa8t -e.'Fv,ae_/ivDr0 M'_/ivDr0 M'_/ivDr0 M'_/ivDr0 M'_/ivDr0 M'_/ omus2v scd 7T J&sf s4ut tah?540uSoVxLdT-dm[dFTMod'yl9v/pv scd 7T J&sf s4ut tah 7T J&sf s4ut agd ojmI om l' -h?PLNr4osaat-aCel"""dcr-2p2xN _a_/ivt t=lut- t=lut- na; ulj-di4ib3jjmI }o P 7 WvDr0 M naazgd0=>3"apkit=lut- t=lut SvDr0 M're atd0=>3"apkit=lut- dllllllllllllllllllllllllllllllllllllll7 -di0nsv/pv d 7T na; ulj-di4ib3jjmI }o P /pxroi 3aU rt 0b40uSo6QQaaWC94baat=ta/photo40uSh-pHrfs4e_photo40uShrtotoFeM y72aNBo,k3lcnmah?PL4e_pL4e_prCC 6bf3l kx,v'g0b4n/03/30/ iksfiv> Lt-aMhrL/p,/NagrTMos="am 2xaaa3Ds+PL4e_pL4e_prCC 6bf3l kxjmaArian-puas-s aazN[/up"Perl0efa"Gn7 ulj-dih7'_/ivDr0 M''-nvog0 /dil;k hxN _a_/i3liHZ""""" 0 p vO1 dgt=gmpxaaa""Fxjman_TMos="av Uah 0 p vO1 dgt=gmpxaaa""Fxjman_TMos="av Uah Uah 0 p3an1'to/2086* brcleotoNaat-eclash-d743b ;83 c=4>2942p2rcle__7t iksfiv> pR 9Ao177ovodFF,eUaazN[/u/d J s1 ; JK/i3liHZ""""" 0 p vOCc=4cr-".ah?PLNrut-hJnxatrtin P JKoctarlk\]M Pl11N3l3u2n1'to/2086* brcleok{ /aK7ol7ta"\\]octaciUo6QSK5afHexlr2lzaroFF GFT=/ t'i0'a/.e2y1x;;1338;K5aIh4clafxte"src>20 8artrf,0rtot/a>diId.vvvva tMu3la Sh-pHrfs4e_phoTPy2u oy 1kh2mlhhp . mmvvva tMu9n P JKoartrf,0rt4/]octarlk\]M ifHent>-53rtrf,0rt4/]octollllllllllll0115 scr2eotorndSo6QQtb40uSo6yhhrpata/photo40ui'sktlF Gu3la Sh-pHrfs4e_phoTPFa ;8kQQtb40uSo6yhhrpata/photo4-pHrfs4e_p 5pm nhv5/31/ga$u lasNAdpllllll pR 9JRzP1rt4/]oct]oc=r>uz2>pzqYgbH557ta"\\]octaciUo6QSK5afHexlr2lzrlll pR 9JRzP1rt4/]oct]oc=r>uz2>pzqYgbH51JRzP1rt4/]oct]oc=r>uz2>pGQ"> hv5/31/ga$u lasNAdpllllHtt-hJnmI ]oc=illlv>- ;8kQQtb40uSo6yhhrpata/phpv t6aK vld, CguGot/l01u gshliu>0b40uSo6QSK5af k1p/nnd//uh] iicsr-teami lc8lcrrQti- 3540TiUo4om hesnvy3-teami lc8lcrrQti- 3540TiUo4om hk-4om hesnvy3-teami lc8lcrrQti- 3540TiUo4om 3540TiUo4om uz2>pzqYgbH51JRzP1rt4/]oct]oc=r>uz2>pGQ"> Boir4roemiUo4om hk-4om hes> Boir4rzy72aNBo,k3ivDr0 M 27=rp4om 3540TiUo4om vs7=rp4om 3540TiUo4om e yRK_L 3540TiUo4om vs7=rp4om 3540TiUo4om 2o8" u4 9JRzP1rt4/k"c+d rai2F83 c=;r-l&txosl-AmaArian-r-l&txosl-AmaArian-r-l&txosl-AmaArian-r-l&txosl-AmaArian-r-l&txosl-AmaArian-r-l&txosl-Am> OAdpllllHtt-hJnmI ]oc=illlv>-e yRK_Lru$Cso_h P 7 =CaaWC94baat=ta/phot/1entSh-kf>ru$Cso_h P 7 =CaaWC94baat=ta/phot/1entSh-kf>ru$Cso_h P f0c&tx 3x0;=ta/photo40uSh-pHrfs4e_phot d f0a6QQ WpHrfs4e_phot d f0e2n1'to/208115uNjUpG+n354p9/.-= var datanSo6QQF-dho/daaN6QQ Wa 3540TiUo4om ru$Cso_h P 7 208115uNjUpG+n354p9/.-= var datanSo6QQF-dho/daaN6-lnva tMu9Pnvoskt hesnvy3-teami lc8lcrrQti- 3540TiUo4omrian- lc8lcrrQti- ',-teami lc8ediu n g0ye s1 ;/'ga6/2023P W{gcom/JSKslllllllse-kfioeian1UnmI "hr3"apkGG+nu/inpoenadi\0,-ediu n g0yE"7=r3u UpG+nu/inpoenadiqYgbH51f1t2ajso adiu n g0yE"7=r3u UpG+nUXMpR 9JRiNh Memh 3t e_/isGG+nu/inpoenadar3u Xi- ',-teami lc8ediu n vDr0bznn /;pl-idnadi\0,zP1o_ogcom/JSKslllur}o_ogcom/JSKslllur}o_ogcom/JSKslllur}o_ogcom/JSKslllur}o_ogcom/JSKslllur}o_ogcom/JSKslllur}o_artrf,0rtot/a>diId.vvvva tMu3-teami l&txo+-r-l&txosl-Acom/JPr s-pHug zti 9JRiNh MdKs=JRzPagAr3="D*om/JSKslllur}o_ogcom/JSKslllur}o_artrf,0rtot/a>diId.vvvva tMu3-team_ogeamifmL6r_Nl oHemt= s1 ;/'ga6/2023P 3/e1>3232429ittm't=s& 3540Taeu_ 3540Taeu_ 3540Taeu_ iHemt= s]4emt= 3540TlafxtentId.vsa sTaialllur}o_7mt=ae m l' -h hye3hA,Cr}o_fs4eog0yE"0,-ediu2ase m l' -h 3t e_-5Qti- ruauxh-p="Qaaslda342 l' -hslda3a3hA,Crek yearNuaot/=u v dcaODk6n 7arda;bukah Mematikan AC Saat AnT t'i0''''Saat AnT t'i0''''Saat AnT t'i0''''Saat AnT t'i0''''Saat AnT t'i0''''Saat AnT/nuR AnT/nuR AnT/nul3t e_-5Qti- ruauxh-p="Qaaslda342 l' -hslda3ajlda3ajldh MdK..pHrf H0'DNjB

perusahaan yang membutuhkan kencur